
Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Gadjah Mada (UGM) terus mendorong mahasiswanya untuk berinovasi melalui berbagai kegiatan akademik dan riset multidisiplin.
Gabriel Aryo Wicaksono (Aryo), salah satu mahasiswa menceritakan bagaimana prodi ini memotivasi mahasiswa dengan menghadirkan guest lecturer dari berbagai latar belakang, antara lain dari BRIN dan Fakultas Kedokteran Gigi UGM.
“Kolaborasi dengan peneliti seperti Ibu Gusnaniar, M. Biotech, Ph.D, dan drg. Isti Rahayu S, M.Biotech., Sp.Rad.O.M(K)., Ph.D. membuka peluang riset biomedis yang aplikatif,” ujarnya.
Aryo yang berlatar belakang S1 Teknik Elektro, fokus pada pengembangan instrumentasi biomedis, khususnya sistem mikroskop berbasis Artificial Intelligence (AI) untuk deteksi bakteri tuberkulosis (TBC).
“AI berperan besar dalam mempercepat diagnosa TBC, yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia,” jelasnya.
Menurut Aryo, Prodi Magister TB membekalinya dengan keterampilan memanfaatkan AI untuk riset, mulai dari analisis data hingga optimasi alat diagnostik.
Keberhasilan Aryo dalam menyelesaikan studinya nanti, tidak lepas dari Prodi Magister TB yang mendorong kemandirian, manajemen waktu yang baik, dan life long learning (keinginan belajar di sepanjang hayat).
Jeremia Frandi Apitalau atau yang akrab disapa Jere, rekan satu prodinya, membagikan strateginya menyeimbangkan studi, riset, dan kehidupan pribadi. Jere sendiri berlatar belakang S1 Biologi.
“Terkait manajemen waktu, saya menggunakan to-do list harian dan teknik Pomodoro agar tetap fokus,” kata Jere.
Tantangan terbesarnya adalah mengatur prioritas ketika menghadapi deadline yang berdekatan.
Namun, ia mengatasinya dengan disiplin membagi waktu dan menyisipkan kegiatan refreshing seperti olahraga.
Jere bersama dengan para pembimbing di UGM, tengah meneliti desain coating untuk ring jantung dengan pelepasan obat terkontrol menggunakan sistem multi-lapisan.
“Saya memanfaatkan teknologi ultrasonic coating dan kolaborasi dengan laboratorium Farmasi UGM,” paparnya.
Riset ini bertujuan memberikan kontribusi solusi bagi pengembangan ring jantung di Indonesia.
Kolaborasi dan Dukungan Dosen: Kunci Sukses Riset
Kedua mahasiswa sepakat bahwa dukungan dosen TB sangat vital.
“Dosen terbuka terhadap ide mahasiswa, bahkan memfasilitasi laboratorium dan pendanaan riset,” ungkap Aryo.
Jere menambahkan, bimbingan dosen juga membantunya merencanakan studi lanjut S3.
Prodi TB UGM, dengan pendekatan multidisiplinnya, terbukti menjadi wadah ideal bagi mahasiswa seperti Aryo dan Jere untuk mengembangkan inovasi berbasis teknologi dan kesehatan.
Kisah mereka membuktikan bahwa kombinasi antara multidisiplin keilmuan, manajemen waktu, life long learning, adalah resep sukses untuk keberhasilan menciptakan hasil riset yang aplikatif.
Bagi mahasiswa yang ingin berkontribusi di dunia medis-teknologi, Prodi Magister TB UGM menawarkan ekosistem riset yang dinamis—tempat di mana inovasi-inovasi brilian bisa diwujudkan.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com pada 28 Maret 2024 14:00 WIB pada tautan https://jogja.tribunnews.com/2025/03/28/prodi-tb-sps-ugm-dorong-inovasi-mahasiswa-lewat-kolaborasi-riset-dan-pemanfaatan-ai.
Kegiatan juga selaras dengan pelaksanaan SDGs Nomor 3 tentang Kehidupan Sehat dan Sejahtera, Nomor 4 tentang Pendidikan Berkualitas, Nomor 9 tentang Industri Inovasi dan Infrastruktur, Nomor 17 tentang Kerjasama untuk mencapai tujuan.