
Menjadi sebuah kebanggan bagi sebuah prodi manakala mahasiswa yang dididik berhasil menjadi alumni yang berkarya bagi orang banyak.
Sejak lulus dari Magister Teknik Biomedis Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2016, Djoko Kuswanto, S.T., M.Biotech telah menorehkan berbagai inovasi dalam dunia kesehatan, khususnya di bidang teknologi biomedis. Fokus utama karirnya adalah pengembangan teknologi medis berbasis digital untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.
Langkah pertama yang diambil setelah menyelesaikan studi adalah melanjutkan mengajar di Departemen Desain Industri (1997-2023) dan Program Studi Teknologi Kedokteran (2024-sekarang) di Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
“Saya ingin mengintegrasikan ilmu teknik biomedis, desain industri, serta kedokteran dasar untuk menciptakan solusi inovatif di bidang kesehatan,” ujarnya.
Pada tahun 2018, beliau mendirikan Rumah Prostesis Indonesia Foundation yang bergerak dalam produksi dan donasi prostesis bagi penyandang disabilitas. Setahun kemudian, ia menginisiasi berdirinya Integrated Digital Design Research Center for Medical (iDIG-RCMed) bekerja sama dengan Rumah Sakit Universitas Airlangga.
“Pusat penelitian ini bertujuan mengembangkan alur kerja desain digital terintegrasi untuk pembuatan implan khusus, perencanaan pra-operasi, dan pengembangan teknologi rehabilitasi medis,” jelasnya.
Dalam upaya mendukung pengembangan teknologi medis di Indonesia, pada tahun 2021 ITS mendirikan PT Tekno Sains Medika. Perusahaan ini berfokus pada pengembangan dan distribusi alat kesehatan yang sesuai dengan standar nasional dan internasional. Salah satu inovasi unggulan yang dikembangkan adalah implan kranioplasti dengan teknologi fabrikasi digital yang lebih terjangkau.
Bahan baku tergantung impor
Namun, perjalanan inovasi ini tidak selalu berjalan mulus. Tantangan terbesar yang dihadapi adalah keterbatasan akses terhadap bahan baku medis yang masih bergantung pada impor.
“Bahan seperti titanium dan PEEK yang umum digunakan dalam pembuatan implan sangat mahal dan sulit didapat,” ungkapnya. Untuk mengatasi masalah ini, beliau mengembangkan metode alternatif dengan bahan Polymethylmethacrylate (PMMA), yang lebih murah dan dapat diproduksi secara lokal.
Selain kendala bahan baku, infrastruktur di Indonesia yang belum sepenuhnya mendukung penerapan teknologi terbaru menjadi tantangan lainnya. Oleh karena itu, berbagai program pelatihan dan kolaborasi dengan institusi medis dan akademik terus digalakkan guna meningkatkan kompetensi tenaga medis serta memperluas akses terhadap teknologi fabrikasi digital.
Ilmu yang diperoleh selama studi di Magister Teknik Biomedis UGM menjadi landasan utama dalam inovasi yang dikembangkan. “Penelitian saya tentang rekonstruksi tulang kranial menggunakan metode Additive Manufacturing memberikan pemahaman mendalam tentang pembuatan implan medis dan tantangan implementasinya,” jelasnya.
Pesan untuk mahasiswa
Untuk mahasiswa yang ingin mengikuti jejaknya di bidang ini, Djoko Kuswanto menyarankan agar terus mengasah keterampilan dalam desain digital, fabrikasi digital, serta kemampuan analisis kritis.
“Jangan takut mencoba pendekatan baru dalam menyelesaikan masalah kesehatan. Inovasi tidak selalu tentang teknologi canggih, tetapi bagaimana menciptakan solusi yang tepat guna dan dapat diterapkan sesuai kondisi lokal,” pesannya.
Melalui inovasi dan kolaborasi yang terus dilakukan, Djoko Kuswanto berharap teknologi biomedis di Indonesia semakin berkembang dan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas.
Menurut Kaprodi Magister Teknik Biomedis UGM, Ir. Rini Dharmastiti, M.Sc., Ph.D, karena kiprahnya dalam inovasi, Desan dan Kreativitas, maka Djoko Kuswanto telah mendapatkan penghargaan sebagai Alumni Berprestasi, tanggal 27 Otober 2023, saat punak acara Lustrum VIII Sekolah Pascasarjana UGM.
Terus bersemangat berkarya dan berinovasi bagi bangsa dalam bidang teknik Biomedis, dan semakin banyak masyarkat merayakan hasil karyanya.
Berita ini juga tayang di Koran Tribun, hari Sabtu, 29 Maret 2025 pada tautan https://jogja.tribunnews.com/2025/03/29/djoko-kuswanto-inovasi-teknik-biomedis-untuk-meningkatkan-kesehatan-masyarakat.
Kegiatan juga selaras dengan pelaksanaan SDGs Nomor 3 tentang Kehidupan Sehat dan Sejahtera, Nomor 4 tentang Pendidikan Berkualitas, Nomor 9 tentang Industri Inovasi dan Infrastruktur, Nomor 17 tentang Kerjasama untuk mencapai tujuan.