
Rezki Setiyani, mahasiswa Program Magister Teknik Biomedis Sekolah Pascasarjana (SPs) UGM , menyelesaikan penelitian tesis dan telah mengikuti Wisuda pada 23 April 2025. Penelitian Rezki mengangkat isu penting dalam bidang prostetik gigi, khususnya terkait pewarnaan material gusi tiruan. Penelitian yang berjudul “Studi Pewarnaan Material Heat Cure Polymers untuk Gusi Tiruan” ini bertujuan untuk mengeksplorasi komposisi pewarnaan optimal pada material heat cure polymers guna menghasilkan gusi tiruan yang menyerupai warna alami gusi manusia.
Gusi tiruan merupakan komponen krusial dalam prostetik gigi karena berperan tidak hanya dalam fungsi mekanis, tetapi juga dalam aspek estetika dan kenyamanan pasien. Namun, hingga saat ini belum terdapat standar warna yang diterima secara universal untuk warna gusi. Hal inilah yang mendorong Rezki untuk melakukan studi eksperimental terhadap pewarnaan pada material heat cure polymer.
“Material heat cure polymer dikenal memiliki ketahanan tinggi dan mampu menyesuaikan bentuk dengan baik, tetapi referensi warna yang ada hanya sedikit dan sering kali tidak menyerupai warna gusi alami,” jelas Rezki.
Dalam penelitiannya, Rezki menggunakan pewarna makanan berbasis minyak sebagai bahan pewarna utama. Pengujian dilakukan untuk mengetahui karakteristik mekanik seperti kekerasan material, interaksi kimia antara material dan bahan pewarna menggunakan uji FTIR (Fourier-transform infrared spectroscopy), serta stabilitas warna terhadap kondisi mulut melalui perendaman dalam cairan saliva tiruan.
Metode analisis warna dilakukan dengan mengambil foto spesimen dan menganalisisnya melalui perangkat lunak Adobe Photoshop menggunakan sistem pembacaan warna L*a*b*, yang kemudian diinterpretasikan dengan standar sistem warna CIELAB.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan potensi penambahan variasi shade warna pada material heat cure polymers, sehingga gusi tiruan dapat disesuaikan lebih baik dengan kondisi warna alami pasien. Dengan demikian, peningkatan kualitas estetika dan kepuasan pengguna prostesis dapat lebih terjamin.
Rezki yang telah mengikuti wisuda pascasarjana UGM pada Januari 2025 menyampaikan harapannya bahwa hasil penelitiannya dapat mendorong pengembangan prostetik gigi yang lebih personal dan estetis di masa depan.
“Dengan bertambahnya pilihan warna yang menyerupai gusi alami, semoga teknologi prostetik semakin mampu menjawab kebutuhan estetika pasien,” pungkasnya.
Kegiatan ini juga selaras dengan pelaksanaan SDGs Nomor 3 tentang Kehidupan Sehat dan Sejahtera, Nomor 4 tentang Pendidikan Berkualitas, Nomor 17 tentang Kerjasama untuk mencapai tujuan
Penulis : Arni W.
Editor : Rini Dharmastiti, Rezki S.